Fig 1. Don't forget to Smile |
Rabu (04/27) Saya melakukan wawancara di perusahaan System Integrator, tahap awal isi form biodata, lalu dilanjutkan wawancara oleh HRD yang ramah selama kurang lebih 30 menit, wawancara yang dilakukan seputar tutorial di google, seperti kelebihan, kelemahan, pekerjaan yang kau sukai, tak kusukai, contoh kasus dan bagaimana menanggapinya?
Anda tipe orang yang suka bekerja di lapangan atau di kantoran?
Apabila ada lowongan Sales dan Engineering anda pilih mana, dan kenapa?
Waktu itu kujawab engineering yang sudah langsung install dsb, bukan sales yang harus mengejar target dan bakal ada rasa kecewa sekali bila target belum tercapai, lalu HRD berkata "jadi anda takut bila ditolak? anda lebih suka sudah diterima dulu baru dikerjakan yang ada." Aku mengangguk.
Aku digiring dalam kasus menjadi sales di perusahaan dan bagaimana menjual produk, ijin kepada siapa bila anda masuk ke suatu perusahaan, bagaimana menemukan nama penanggung jawab di suatu perusahaan yang sesuai produk anda? Lalu bagaimana anda ditolak dan ditolak apakah akan terus berjuang di perusahaan itu saja atau ke tempat lain?
Lalu bila anda akan menjual hardware di suatu perusahaan, kamu akan masuk ke bagian mana? dengan polosnya kujawab HRD. wahhahaha... ngawur banget aku, lalu HRD menjelaskan untuk memperbaiki jawabanku, "bila mau melamar pekerjaan seperti anda, iya ketemu HRD. Tetapi bila anda menjual produk IT, anda harus bertemu dengan Penanggung jawab bidang IT, Supervisor di IT." doooenkk.. malu saya -.-
Nah, setelah bincang-bincang plus min 30' saya dimohon tunggu di ruangan selama plus min 25', lalu dipanggilah daku memasukki ruang kantor tersebut dengan pegawai lain yang memandang ke arahku. Ah, biasa aja ga salting kok... PD adalah kunci utama, setelah itu aku disuruh ke ruang lain dan ternyata adalah ruangan CEO dan Founder perusahaan tersebut. Beliau menyambut ramah diriku dan ternyata beliau angkatan Universitas Kristen Satya Wacana jua, waah.. beliau lebih banyak sharing padaku tentang dunia kerja, pengalaman beliau, sejarah dan pandangan orang.
Beliau menerangkan padaku, "kamu sebelum menentukan mau kerja dimana, harus sudah mematangkan keinginan kamu mau kerja apa, dimana sih passion mu?"
Perusahaan ini ada dua cabang tugas yang dilakukan, di bagian Sales (Account Manager) dan Engineering.
Account Manager itu memanage account, dan account itu bisa dikatakan perusahaan, ibaratnya aku harus mengetuk pintu, memperkenalkan produk dan membukakan pintu agar dimasukki oleh Engineering.
Engineering, tugasnya mendemokan, menginstallkan dan menjawab pertanyaan user tentang system.
Beliau mengatakan, "Saya ga tau bila diperusahaan lain kamu akan ditempatkan dibagian mana, di belakang layar, menghadap komputer terus menerus, atau dibagian mengurusi data entry. Semua itu terserah kamu, kami juga tak memaksa kamu kerja disini, berminat disini atau ditempat lain, tapi yang pasti kamu harus punya passion untuk mengetahui apa maumu? Sales atau Engineering itu sama saja derajadnya, dulu sebagian orang mencibir sales, apaan itu? kerja door to door. Tapi dari sales kamu bisa dapat kepuasan bila sudah mencapai target dan tidak akan cepat putus asa, pasti ingin lebih maju. Nah, saya jadi Engineering bisa juga kalau dipaksa kan saya udah ada dasarnya tapi bukan tipe saya, untuk duduk di depan komputer, tidak berinteraksi dengan orang-orang."
Pengalaman beliau yang tak putus asa ditolak hingga penolakan tersebut menjadi lecutan baginya dan mendapat banyak teman baik membuatku tertantang dan berubah pikiran untuk menjadi sales, karena aku yakin aku bisa!! Aku mau mendapat banyak pengalaman, aku tak mau hidup monoton. Aku tak mau terlambat. Entahlah apakah aku bisa masuk perusahaan ini? aku harus melakukan psikotest dulu.
Aku ingin banyak mencoba hal baru. *,* mata berbinar merasakan sedap pedihnya pekerjaan ini. hmm....
dbee curly.
-picture from google.
No comments:
Post a Comment